Takjil Bubur Samin yang Hanya Ada di Solo, Begini Sejarahnya

Takjil Bubur Samin yang Hanya Ada di Solo, Begini Sejarahnya - GenPI.co JATENG
Bubur samin di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo. (Foto: surakarta.go.id)

GenPI.co Jateng - Di Kota Solo ada satu kuliner yang sangat menarik karena hanya bisa ditemukan saat Ramadan tiba.

Takjil buka puasa ini hanya bisa ditemukan di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo. Sajian ini dikenal dengan sebutan bubur samin.

Dikutip surakarta.go.id, Rabu (6/4), bubur ini sebenarnya merupakan kuliner yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

BACA JUGA:  Cuaca Hari Ini: Solo Raya Diguyur Hujan Siang Hingga Sore

Di daerah asalnya, bubur samin atau dikenal dengan bubur banjar dijual setiap hari.

Awalnya, sekitar tahun 1907 banyak pedagang dan perajin batu mulia datang dari Martapura merantau ke Kota Solo.

BACA JUGA:  Sandi Sute dan Heri Susanto Resmi Tinggalkan Persis Solo, Kemana?

Mereka kemudian mendirikan langgar atau musala di Jayengan dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu.

Mereka tinggal di sana dan akhirnya pada 1930-an, langgar atau musala yang digunakan untuk berbagai aktivitas keagamaan dibangun menjadi sebuah masjid.

BACA JUGA:  3 Taman Wisata yang Ramah Anak di Kota Solo, Ada Kebun Binatang!

Masjid ini kemudian dikenal dengan nama Masjid Darussalam seperti saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya