
Contoh paling konkret adalah dengan memperbanyak mesin pengolahan kopi.
Mesin ini nantinya dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat yang tidak memiliki alat pengolahan kopi.
“Saat ini mesin pengolahan kopi masih terbatas, kalau perlu dari Bumdes bisa diperbanyak lagi,” imbuh Bupati.
Di sisi lain, jenis kopi yang diproduksi juga ditambah, yakni bukan hanya Arabika, tetapi juga Robusta.
Petinggi Desa Tempur, Maryono, menambahkan pemerintah desa tengah membentuk klaster kopi tahun ini.
Pihaknya mengaku masih memerlukan lagi tambahan mesin pengolahan. (*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News