Diversifikasi Pangan Jadi Solusi Kelangkaan Kedelai Indonesia

Diversifikasi Pangan Jadi Solusi Kelangkaan Kedelai Indonesia - GenPI.co JATENG
Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Mercy Bientri Yunindanova. (Foto: Humas UNS Solo)

GenPI.co Jateng - Diversifikasi pangan jadi solusi kelangkaan kedelai di Indonesia yang terjadi belakangan ini.

Kelangkaan kedelai turut memicu kelangkaan tahu dan tempe di pasaran menyusul melonjaknya harga kedelai impor.

Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Mercy Bientri Yunindanova, berpendapat naiknya harga kedelai dipicu gagal panen di negara asal seperti Brazil dan Argentina.

BACA JUGA:  Cegah Longsor, Tebing Curam Desa Rahtawu Kudus Bakal Dikepras

Kondisi ini terjadi di tengah naiknya permintaan kedelai dunia untuk biodiesel, pakan ternak, konsumsi, dan tren daging berbasis tanaman (plant based meat).

“Kedelai disebut sebagai miracle crop atau bahan pangan nabati dengan kandungan protein tertinggi yang bagus untuk manusia dan hewan,” kata dia, dikuti Uns.ac.id, Sabtu (26/2).

BACA JUGA:  Satgas Covid-19 Pekalongan Gelar Operasi Yustisi, Mohon Prokes!

Di Indonesia, kedelai yang dihasilkan kalah dari kualitas maupun kuantitas dibandingkan produk impor.

Produktivitas kedelai Indonesia hanya 1,5 ton per hektare dan maksimal 1,6 ton per hektare di Jawa.

BACA JUGA:  Kapolres Purbalingga Minta Warga Taat Prokes, Mohon Dipatuhi

“Dibandingkan dengan Brazil dan Amerika sebagai leader produsen kedelai produksinya mencapai 3,5 ton per hektare,” ujar Mercy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya