Mantap! UNS Solo Dampingi Petani Pacitan Olah Kunyit Jadi Atsiri

Mantap! UNS Solo Dampingi Petani Pacitan Olah Kunyit Jadi Atsiri - GenPI.co JATENG
Mesin penyuling kunyit buatan UNS Solo. (Foto: Humas UNS Solo)

Penyulingan berlangsung selama 7-8 jam untuk ketel berhapasitas 200 kilogram.

Dari jumlah itu akan dihasilkan minyak atsiri 0,1-0,15 persen.

“Kunyit basah akan menghasilkan 3 produk yaitu minyak atsiri, hidrosol, dan serbuk kunyit grade B,” kata Agus.

BACA JUGA:  Perhatian! Ganjar Minta Kepala Daerah Keliling Cek Perayaan Imlek

Agus menambahkan setiap 200 kg kunyit basah dijual dengan harga Rp1.200-1.500/kg.

Apabila disuling, ia akan menghasilkan 200-250 mililiter minyak atsiri, 50 liter hidrosol, dan 20 kg serbuk kering.

BACA JUGA:  5 Dalang Cilik Jepara Diganjar Penghargaan Bupati, Apa Jasanya?

Minyak atsiri dijual dengan harga Rp250.000/100 ml. Hidrosol dihargai sementara hidrosol dihargai Rp5000/liter, dan serbuk kering dihargai Rp10.000/kg.(*)

Video heboh hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya