GenPI.co 
"Kami sering diskusi, kalau obrolan politik secara umum pasti, namanya politisi. Ya secara umum, tentang pandangan-pandangan," tutur dia.
Selain itu, Dico juga merasa cocok dengan Gibran, apalagi keduanya sama-sama kepala daerah yang masih terbilang muda.
"Kalau nggak cocok ya habis itu nggak ngobrol lagi. Kami banyak diskusi tentang bagaimana kesepakatan kami mengembangkan daerah masing-masing," ujar dia.
BACA JUGA: Giliran Sekretaris PSI Datangi Gibran di Solo, Bahas Apa?
Di sisi lain, Bupati Dico tak menampik memiliki keinginan untuk maju ke panggung politik yang lebih tinggi dari bupati.
"Keinginan pasti ada, ingin memberikan manfaat bagi banyak orang. Jabatan makin tinggi artinya bisa memberikan manfaat bagi makin banyak orang," jelas dia.
BACA JUGA: Jumpa Gibran di Solo, Airlangga Blak-Blakan Bahas Pilgub, Tapi
Dalam survei Aksara, Gibran menempati posisi pertama dengan elektabilitas 32,1%, diikuti Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan elektabilitas 11,8%.
Posisi ketiga ada Kepala LKPP sekaligus mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan elektabilitas 10,6%.
BACA JUGA: Kenaikan PBB di Solo Diprotes, Gibran: Keluhan Kami Tampung, Kami Evaluasi
Lalu ada Ketua DPW PKB Jateng M Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf dengan elektabilitas 6,5% dan Bupati Kendal Dico M Ganinduto dengan elektabilitas 5,1%.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
