Tumbuh 67 Persen, Laba BRI Tembus Rp 51,4 Triliun

Tumbuh 67 Persen, Laba BRI Tembus Rp 51,4 Triliun - GenPI.co JATENG
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: BRI)

“Pendapatan berbasis komisi memberikan kontribusi yang masif terhadap kinerja BRI secara keseluruhan. Dimana, pada akhir Desember 2022 BRI berhasil menghimpun pendapatan berbasis komisi senilai Rp18,80 triliun atau tumbuh 10,16% yoy, sehingga fee to income ratio mencapai 11,37%” imbuh Sunarso.

Ketiga, Sunarso menjelaskan bahwa BRI terus mengoptimalkan upaya recovery.

“Hal tersebut tercermin dari Recovery Rate BRI tahun 2022 yang mencapai sebesar 59,12%. Sehingga pendapatan recovery BRI pada akhir 2022 meningkat sebesar 33,59% year on year,” urainya.

BACA JUGA:  Fitch Ratings: Peringkat BRI Naik Menjadi BBB dan AAA (idn) dengan Outlook StabiL

Faktor Pendorong Pencapaian Laba

Pendapatan bunga, khususnya besaran NIM (Net Interest Margin) bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja, khususnya pencapaian laba BRI.

BACA JUGA:  BRI Setor Dividen dan Pajak Rp 136,5 Triliun ke Negara dalam 5 Tahun Terakhir

Di samping efisiensi yang dilakukan, berdasarkan data historis BRI tidak ditemukan korelasi positif antara besaran NIM dengan pencapaian laba BRI, namun faktor utama yang mempengaruhi laba BRI adalah pertumbuhan volume kredit dan juga peningkatan jumlah nasabah yang dilayani, terutama nasabah mikro.

Hal tersebut ditunjukkan dari data NIM BRI (bank only) pada Tahun 2008 sebesar 10,18%, dengan pencapaian laba hanya sebesar Rp5,96 triliun.

BACA JUGA:  BRI Peduli Ajak Masyarakat Perkotaan Tanam Holtikultura di Lahan Sempit Padat Pemukiman

Saat itu jumlah nasabah pinjaman sekitar 5 juta dan volume kredit hanya sebesar Rp161,06 triliun. Lain halnya pada Tahun 2022, laba BRI (bank only) justru meningkat pesat menjadi Rp47,83 triliun disaat NIM BRI telah turun 33,20% dari posisi Tahun 2008.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya