Survei BRI: Bisnis UMKM Tumbuh Meski Inflasi Naik

Survei BRI: Bisnis UMKM Tumbuh Meski Inflasi Naik - GenPI.co JATENG
Indeks Bisnis UMKM Kuartal III-2022 yang dirilis oleh PT Bank Rakyat Indoenesia (Persero) Tbk menunjukkan sektor UMKM masih menunjukan pertumbuhan bisnis. Foto: BRI

Kendati demikian, Indeks Bisnis UMKM pada kuartal III-2022 ini mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya dengan skor 109,4. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan volume penjualan pasca-Idul Fitri dan kenaikan harga BBM bersubsidi pada September 2022.

Lalu, survey ini mengungkap bahwa sebagian pelaku UMKM menurunkan pembelian bahan baku akibat kenaikan harga sehingga volume produksi mengalami penurunan.

Selain itu, curah hujan yang relatif tinggi menyebabkan adanya gagal panen tanaman hortikultura, nelayan terkendala melaut, dan membuat aktivitas harian pertambangan dan konstruksi mengalami hambatan. Hampir seluruh komponen penyusun Indeks Bisnis UMKM kuartal III-2022 mengalami penurunan.

BACA JUGA:  BRI Angkat Pamor UMKM Lokal pada G20 di Bali

Hal terbesar terjadi pada komponen volume produksi/penjualan dikarenakan berlalunya periode lebaran membuat permintaan kembali ke level normal.

Di samping itu, rata-rata harga jual mengalami kenaikan meski tidak setinggi kuartal sebelumnya, mengingat sebagian pelaku UMKM tidak menaikkan harga jual agar volume penjualannya tidak semakin tergerus. Dengan volume penjualan yang terbatas dan kenaikan harga jual yang lebih kecil, membuat omset penjualan ikut menurun.

BACA JUGA:  Dukung UMKM Go Global, BRI Suguhkan Brilianpreneur saat G20

Selanjutnya, dengan harga bahan baku yang meningkat dan penjualan yang melemah, membuat pertumbuhan pemesanan dan persediaan barang input serta persediaan barang menjadi melambat.

Di tengah tantangan tersebut, komponen investasi usaha tetap meningkat sejalan dengan optimisme perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan tetap baik kedepan.

BACA JUGA:  Terapkan Strategi Role Modeling, BRI All Out Jalankan ESG

Dilihat secara sektoral, bisnis UMKM masih mampu tumbuh terbatas, kecuali sektor pertanian. Penurunan bisnis UMKM sektor pertanian disebabkan oleh harga barang input yang relatif tinggi dan sulit didapat, adanya serangan penyakit pada ternak dan hama tanaman, faktor cuaca yang kurang kondusif, dan harga beberapa komoditas perkebunan yang menurun seperti karet dan kelapa sawit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya