
Bila dibedah lebih lanjut, BRI bersama anak usaha menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau naik 8,75% yoy.
Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama adalah segmen mikro yang naik 15,07% yoy.
Selanjutnya, kredit konsumer tumbuh 5,27% yoy, korporasi naik 3,76% yoy, serta segmen kecil dan menengah bertambah 2,71% yoy.
BACA JUGA: SuperApps BRImo Diminati Seluruh Lapisan Masyarakat
Adapun, portofolio kredit UMKM perseroan tumbuh 9,81% yoy. Meningkatnya fungsi intermediasi emiten bank bersandi BBRI ini berkontribusi positif terhadap pendapatan bunga yang naik 9,9% yoy. Sementara itu, beban bunga turun 18,3% yoy.
Sementara itu dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan pertumbuhan 3,70% yoy, menjadi Rp1.136,98 triliun, dengan penopang utama giro dan tabungan yang tumbuh 13,38% yoy.
BACA JUGA: Pesta Rakyat Simpedes: 25.000 Orang Aktivasi BRIMo dalam 3 Hari
Alhasil rasio dana murah atau Current Account Savings Accounts (CASA) bank naik menjadi 65,12%.
Terpisah, berkaca dari kinerja BRI pada paruh pertama tahun ini, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham BBRI dengan target harga Rp5.350 per saham.
BACA JUGA: Ini 6 Strategi Kunci Pertumbuhan BRI pada 2022
“Karena hasil paruh pertama 2022 BBRI sesuai dengan perkiraan, kami mempertahankan rekomendasi beli dengan TP [target price] tidak berubah sebesar Rp5.350, berdasarkan target P/B 2,5x,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo dalam riset yang dipublikasikan belum lama ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News