Meskipun demikian, Dyah menekankan agar masyarakat tidak perlu khawatir akan hal tersebut.
“Ketiga komoditas yang posisinya defisit, akan dipenuhi dari daerah lain di Indonesia. Khusus bawang putih karena produksi dalam negeri tidak mencukupi, ketersediaanya akan dipenuhi dari produk impor yang merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional,” papar dia.
Di sisi lain, komoditas beras di Jawa Tengah diperkirakan surplus hingga 1,2 juta ton, pada April ini.
BACA JUGA: BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem Jateng 2 Hari ke Depan, Ini Daerahnya
Hal serupa dialami oleh komoditas jagung yang surplus 2,9 juta ton, dan kedelai surplus 651.000 ton.
Sedangkan bawang merah surplus 66.000 ton, cabai surplus 43.000 ton, telur ayam surplus 21.000 ton, dan gula pasir surplus 38.000 ton.
BACA JUGA: Tenang Lur! Pak Ganjar Sudah Pastikan Stok Pangan Aman Saat Puasa
“Surplus tersebut diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan penduduk Jawa Tengah hingga Hari Raya Idulfitri nanti,” ungkap dia.
Di samping itu, harga beberapa komoditas strategis memang sudah mengalami kenaikan. Namun, ini wajar karena adanya peningkatan permintaan.
BACA JUGA: Syukurlah, Satgas Pangan Sebut Minyak Goreng di Jateng Cukup
Beberapa komoditas yang sudah mengalami kenaikan harga pada awal Ramadan, yakni daging sapi, daging ayam, cabai merah, dan gula pasir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News