GenPI.co Jateng - Sebanyak 80.000 hektare lahan kritis di Batang membutuhkan penghijauan. Saat ini, upaya penghijauan baru menyasar 30.000 hektare.
Artinya, masih ada sedikitnya 50.000 hektare lahan kritis yang butuh penghijauan.
Lahan ini tersebar di sejumlah kecamatan meliputi Bawang, Reban, Blado, dan Bandar.
BACA JUGA: Mantan Napi Pelihara Domba, Nama Peternakannya Bandit Farm 033
Sementara sisa lahan 50.000 hektare secara bertahap dilakukan dengan metode demplot,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang, A. Handy Hakim, dikutip Batangkab.go.id, Minggu (30/1).
Menurut dia, penanaman pohon keras dan tanaman tegakan bisa menekan luasan lahan kritis ini. Penanaman dimulai dari lahan kritis di daerah atas.
BACA JUGA: Polres Magelang Beri Vaksin Hampir 2.000 Anak di GOR Gumelem
Keberadaan lahan kritis dinilai mengancam daerah atas yang menjadi kawasan resapan air.
“Ini kami lakukan karena daerah tangkapan air yang menjadi sumber air bawah tanah kita,” terang Handy.
BACA JUGA: Manisnya Bisnis Stroberi di Banyuroto, Harganya Rp150.000/Kg
Kebutuhan sumber air ini meningkat seiring tumbuhnya kawasan industri dan perkembangan populasi manusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News