Menanam Tanaman Produktif di Lahan Sempit, BRI Grow & Green Berdayakan Dua Kelompok Tani di Bali

Menanam Tanaman Produktif di Lahan Sempit, BRI Grow & Green Berdayakan Dua Kelompok Tani di Bali - GenPI.co JATENG
Pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan penanaman 6.800 bibit pohon produktif. Foto: BRI

GenPI.co Jateng - Banyak bukti nyata diperlihatkan oleh perusahaan dalam melestarikan lingkungan. Salah satunya melalui kegiatan penanaman pohon di lahan kritis. Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi dampak buruk dari lahan kritis, tetapi juga sebagai upaya nyata menjaga lingkungan serta ikut memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Upaya nyata mendorong kelestarian lingkungan juga dilakukan BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli, yaitu program BRI Menanam Grow & Green yang berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal, melakukan pemberdayaan kepada 2 (Dua) Kelompok Tani Hutan (KTH) yaitu KTH Wana Asri dan KTH Giri Lestari di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan penanaman 6.800 bibit pohon produktif yang terdiri dari 5.100 bibit pohon durian dan 1.700 bibit pohon alpukat pada Rabu (20/12/2023) di wilayah tersebut.

BACA JUGA:  Hadiri World Economic Forum 2024, Dirut BRI Sunarso Ungkap Peran Holding Ultra Mikro

Ketua KTH Wana Asri I Made Sudarma menjelaskan bahwa, kelompok tani tersebut dibentuk pada 2021 dengan jumlah anggota sebanyak 223 orang yang berasal dari enam banjar di desa tersebut. Kelompok tani ini dibentuk untuk memanfaatkan wilayah kelola lahan yang sesuai dengan potensinya. Beragam aktivitas kelompok pun dilakukan dalam rangka rehabilitasi lahan.

Sebelumnya masyarakat di wilayah tersebut menanam tanaman produksi seperti kakao dan pisang yang dianggap merusak lingkungan karena pengelolaannya yang cukup kompleks, hingga akhirnya KTH Wana Asri diberikan pembinaan dan beralih ke penanaman tanaman pohon di luas area sekitar 270 hektare.

BACA JUGA:  Awali Tahun yang Cemerlang, Saham BBRI Sentuh All Time High!

"Dulunya para petani bekerja merambah hutan dan karena aktivitas yang dilakukan merusak hutan, maka kami kumpulkan dan kami bina dalam wadah kelompok tani," ujar Made.

Sementara itu Ketua KTH Giri Lestari, I Nyoman Agus Kartikayasa mengatakan bahwa kelompok tani tersebut berdiri sejak 2016 dan mengelola area hutan seluas 240 hektare. Adanya pembentukan kelompok tani ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan masyarakat di sekitar area hutan.

BACA JUGA:  Makin Diminati! 740 Ribu AgenBRILink Catatkan Volume Transaksi Rp1,4 Kuadriliun Selama 2023

"Bibit yang kami terima itu akan ditanam dalam waktu 3-5 tahun. Kami juga akan mendapat pembinaan dari BRI mengenai proses penanaman dan pengolahannya untuk menunjang ekonomi masyarakat," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya