
Namun demikian, nilai transaksi 2023 sampai dengan Maret tercatat sebesar Rp 4,86 triliun atau rata-rata bulanan Rp 1,6 tiliun.
Wira menilai penurunan transaksi dikarenakan kondisi ekonomi global yang belum kondusif dan kemudian berdampak kepada aktifitas investor asing di pasar modal.
“Selain itu, isu resesi yang begitu gencar beberapa waktu lalu menjadikan para investor memilih untuk wait and see terlebih dahulu,” ungkap dia.
BACA JUGA: Gus Yasin Gaet Dubes Uni Emirat Arab untuk Investasi di Jawa Tengah
Meski demikian, Wira menilai naik turunnya nilai transaksi adalah hal yang wajar di sebuah pasar.
Menurut dia, itu adalah respons pasar terhadap kondisi ekonomi baik global maupun nasional.(*)
BACA JUGA: 8 Investor Tertarik Investasi Rp 6,9 Triliun di Kawasan Industri Batang
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News