
Berkat bantuan KUR dari BRI, usaha kerajinan Bosara dan tudung sajinya semakin berkembang.
Bahkan, pesanan dari luar kota, seperti dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Kalimantan juga berdatangan.
Untuk pemasaran, perempuan asal Makassar ini memilih tidak melakukan konsinyasi alias tidak menitipkan kerajinan di sentra oleh-oleh atau di toko orang lain.
BACA JUGA: Terus Tebarkan Social Values, Inilah Sederet Pencapaian Kinerja BRI
Dia merasa lebih baik memasarkan sendiri karena bisa mendapatkan penghasilan lebih besar.
Seiring berjalan, kendala tidak hanya muncul dari segi pembiayaan, persaingan usaha kian ketat. Lies mengungkapkan, banyak saingan yang membuat kerajinan serupa namun dengan harga yang murah.
BACA JUGA: Laba Tumbuh, BRI Terapkan Manajemen Risiko Yang Prudent
"Kelebihan produk saya, mutunya. Bahan baku juga tidak abal-abal dan dari segi kekuatan lebih kuat dan cara jahitnya lebih rapi, itu yang membedakan," ujarnya.
Beban kian berat ketika pandemi covid-19 melanda Indonesia, usahanya juga terdampak. Itu ketika Pemerintah melarang pengadaan pesta lamaran maupun pernikahan.
BACA JUGA: Kinerja BRI Diprediksi Tetap Moncer
Padahal, usaha milik Lies sangat bergantung pada momen-momen tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News