Penambahan baju juga mendorong peningkatan sampah fesyen di masyarakat.
Sebagai solusinya, Prabang mendorong agar masyarakat menerapkan ekonomi sirkular yakni dengan menyalurkan baju-baju layak pakai yang hanya kekecilan atau modenya ketinggalan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Model ini dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang membuat baju bekas ini menjadi tumpukan sampah.
BACA JUGA: Puskesmas Ogah Pinjami Ambulans, Warga Klaten Meninggal Dunia
“Baju layak pakai untuk didistribusikan ke masyarakat pengguna lain agar penggunaannya berkelanjutan atau sustainable,” ujar dia.
Apabila baju ini memang betul-betul tidak layak pakai, baru dijual kepada produsen yang memanfaatkan limbah fesyen misal untuk isian sofa atau bantalan.(*)
BACA JUGA: Waduh! Pratama Arhan Batal Ikut SEA Games, Ini Alasannya
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News