GenPI.co Jateng - Minyak goreng sebanyak 6.000 liter yang dikucurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Perdagangan (Disdag) pada operasi pasar habis terjual dalam waktu kurang dari 2 jam pada Jumat (4/3).
Operasi pasar minyak goreng kali ini digelar di 5 kelurahan, yakni Kampung Sewu, Joglo, Pajang, Danukusuman, dan Mojo.
Setiap kelurahan mendapatkan jatah sebanyak 1.200 liter minyak goreng.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan antusiasme warga di masing-masing kelurahan cukup tinggi.
Hal ini dilihat dari tak sampai 2 jam sejak operasi pasar dibuka, minyak goreng ludes dibeli warga.
"Lebih cepat habisnya dari jadwal yang ditentukan habis, terus malah menginginkan lagi misal di beberapa kelurahan yang masih banyak yang belum mendapatkan lalu menginginkan pagi untuk ditambahkan, dilakukan lagi di titik yang sama," kata Heru, saat dihubungi GenPI.co, Jumat.
Heru menjelaskan setiap warga hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 liter minyak goreng.
"Harapannya kalau masyarakat sudah terpenuhi mereka sudah tidak bingung ke sana kemari untuk mencari minyak goreng," imbuh dia.
Menurut dia, 5 kelurahan yang ketempatan operasi minyak goreng ini berdasarkan pada kebutuhan warganya.
Sedangkan syarat bagi warga yang bisa mendapatkan minyak goreng ini berbeda-beda tergantung kelurahan setempat.
"Kelurahan ada yang membebaskan kebanyakan warganya datang menunjukkan kupon langsung dilayani juga ada. Ada yang langsung menunjukkan KTP atau KK. Ya sesuai dengan karakternya masing-masing kelurahan yang lebih tahu persis wilayah. Memang diperuntukkan untuk domisili sekitar itu," papar dia.
Di sisi lain, Heru berpesan kepada warga agar tidak panic buying dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng ini.
"Jadi gini masyarakat tidak usah panik, beli secukupnya seperlunya saja. Pemerintah menjamin logistik minyak itu ada dan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) juga sudah dilakukan intervensi di berbagai kelurahan,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News