GenPI.co Jateng - Pemberian vaksin booster Covid-19 di Kota Semarang baru mencapai 26% dari target.
Total warga yang telah divaksin di wilayah ini baru sebanyak 330.000-an orang.
Persentase vaksinasi dosis 3 ini masih kecil karena terkendala sejumlah hal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam, mengatakan ada beberapa kendala yang membuat capaian vaksinasi masih di bawah 50%.
"Mereka tidak mau divaksin karena dengar tetangganya atau saudaranya habis vaksin lalu demam, sehingga takut vaksin," kata dia, dikutip semarangkota.go.id, Jumat (11/3).
Dia mengakui masih ada masyarakat yang enggan bahkan takut disuntik vaksin booster karena mengetahui kejadian ikutan pascaeimunisasi (KIPI).
Kejadian semacam ini menjadi kendala besar untuk mempercepat vaksinasi.
Di sisi lain, stok vaksin yang tersedia adalah jenis Astra Zeneca dan Pfizer.
Vaksin jenis ini hanya bisa diberikan bagi warga yang dosis 1 dan 2 jenis yang sama.
Adapun warga yang vaksin dosis 1 dan dosis 2 menggunakan vaksin jenis Moderna atau Sinofarm belum bisa mendapatkan booster.
Hal ini karena stok vaksin 2 jenis tersebut belum tersedia.
"Saat ini yang ready Astra Zeneca dan Pfizer, sehingga yang V1 dan V2 pakai Moderna atau Sinofarm belum bisa di-booster karena stoknya masih kosong," papar dia.
Kendala berikutnya, yakni masyarakat banyak menyepelekan adanya virus Covid-19 varian Omicron.
Warga menganggap varian Omicron tidak semenakutkan varian Delta.
"Pola pikir yang menganggap Omicron ini lebih ringan dari Delta juga membuat orang masih menyepelekan untuk vaksin booster," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News