Wuih! Ribuan Driver Ojol Geruduk Kantor Gubernur Jateng, Ada Apa?

07 Maret 2022 18:00

GenPI.co Jateng - Ribuan driver ojek online (ojol) menggeruduk di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (7/3).

Mereka menuntut penyesuaian tarif dari penyedia layanan jasa (aplikator) yang semakin menurun.

Penurunan tarif ini terjadi sejak 4 tahun yang lalu.

BACA JUGA:  Begini Instruksi Ganjar Soal Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi

Sejak 2018, tarif semakin menurun mulai Rp 7.200 menjadi Rp 6.400 untuk 0 hingga 4 kilometer.

"Bukannya semakin naik malah turun terus, minyak goreng saja sudah naik," tutur Humas Asosiasi Driver Online Jawa Tengah, Astrid Jovanka, seperti dikutip jateng.jpnn.com, Senin.

BACA JUGA:  Mantap Pak Ganjar! 4.261 Warga Jateng Tak Lagi Miskin

Kedatangan mereka di depan Kantor Gubernur Jateng adalah menuntut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk turut mendorong kesejahteraan para driver ojol ini.

Menurut dia, penurunan tarif ini membuat driver ojol semakin dirugikan.

BACA JUGA:  Ganjar Minta Ada Regenerasi PMI, Ayo Anak Muda Jateng!

Dia meminta kebijakan ini turut menjadi perhatian bagi pemerintah daerah.

Mereka memprotes kebijakan 4 aplikator soal penurunan tarif, yakni Gojek, Grab, Maxim, dan Shopee.

"Kami menuntut perubahan tarif dari aplikator, karena sudah polemik lama dari tahun ke tahun dari dulu sampai sekarang," imbuh dia.

Astrid mencontohkan kebijakan Pemda yang telat turut andil soal kebijakan tarif seperti di Palembang dan Solo.

"Namun, belum diterapkan secara betul. Bila berjalan baik, maka dari aplikator tidak semena-mena kepada driver. Kesejahteraannya juga akan terjamin," papar dia.

Pada aksi protes ini, hanya dua pihak aplikator yang hadir dalam audiensi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, yakni Grab dan Shopee.

Sementara perwakilan Gojek dan Maxim memilih absen dari audiensi.

Driver yang ikut protes ini ada sekitar seribuan orang, yakni 500 driver ojol roda 2 dan 500 driver ojol roda 4.

Mereka tidak hanya berasal dari Kota Semarang, tetapi juga dari Kendal, Pekalongan, Banyumas, Brebes, Tegal, Purworejo, dan lainnya.

Sementara itu, Ketua Orang-orang Aspal (O2A), Awan Pramono, menambahkan  nasib para driver ojol kian memprihatinkan.

Dia dan rekan-rekannya menuntut adanya payung hukum, hak, dan kesejahteraan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG