GenPI.co Jateng - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta pemerintah daerah atau Pemda mereplikasi program Satu OPD, Satu Desa Dampingan untuk akselerasi penanganan kemiskinan.
Replikasi ini diawali dengan memetakan mana daerah miskin dengan kategori meliputi merah, kuning, dan hijau.
Implementasi dimulai dengan menyasar kelompok yang ada di merah, lalu ke kuning dan seterusnya.
Setiap OPD lalu memberikan pendampingan hingga desa tersebut terbebas dari kemiskinan.
Sejak 2019, ada sedikitnya 172 desa di Jateng menerima pendampingan dari 48 OPD.
Pendampingan ini berupa dukungan sejumlah program mulai dari pemberdayaan, rumah tidak layak huni, jambanisasi, dan lainnya.
“Ini yang jadi PR besar kita karena kerja kita mesti bersama-sama," kata Ganjar, dikutip Antara, Jumat (4/3).
Menurut Ganjar, model pengentasan kemiskinan di Jateng akan diintegrasikan dengan daerah yang masuk prioritas pemerintah pusat kaitannya dengan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PKE).
Program ini berupa memberikan bantuan sosial senilai Rp300.000 ditambah dengan gotong royong masyarakat untuk warga miskin.
“Kemudian ada gerakan gotong royong spirit yang bagus sekali menurut kita bisa berikan kepada mereka," sambung dia.
Dari sana, muncul inisiasi untuk terlibat dalam penanganan kemiskinan seperti Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang ingin membantu air bersih.
Hal ini masih ditambah dengan program CSR sejumlah perusahaan swasta.
“Itu menurut saya akan jadi sesuatu yang sangat bisa efektif untuk kita gerakkan," ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News