GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan melakukan pendampingan sampai tingkat kelurahan untuk menuntaskan masalah stunting.
Dari data yang ada, sebanyak 1.367 kasus stunting terjadi di Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan pihaknya melakukan pendampingan sampai tingkat kelurahan untuk merampungkan kasus stunting.
Menurut dia, penanganan kasus stunting di Kelurahan Tanjung Mas dijadikan percontohan atau pilot project.
Di kawasan ini diketahui ada sebanyak 79 kasus stunting.
"Jumlah total tercatat 1.367 kasus, pilot project di Tanjung Mas ini dinilai berjalan dengan baik setelah dilakukan evaluasi," kata Wali Kota, dikutip semarangkota.go.id, Jumat (4/3).
Hendi, sapaan akrabnya, memberikan asupan gizi kepada anak penderita stunting di Kelurahan Tanjung Mas.
Mereka diberi asupan gizi 3 kali sehari. Setelah gizi diperbaiki, ada kenaikan berat badan dan perkembangan tumbuh kembang anak.
"Perbaikan gizi terus dilakukan, saat ini ada perbaikan," imbuh dia.
Di sisi lain, penanganan stunting ini harus dilakukan secara bersama-sama.
Salah satunya melalui pemenuhan asupan makanan bergizi bagi anak.
Misalnya penanganan yang tepat seperti pemberi makanan tambahan dari Dinas Kesehatan dan pemantauan dari TP PKK.
Cara ini akan diterapkan di kelurahan yang memiliki kasus stunting tinggi.
Nantinya Dinkes Kota Semarang akan turun ke lapangan dan memberikan makanan bergizi serta vitamin selama 3 bulan berturut-turut.
"Maret ini kami terapkan sisanya (kelurahan dengan stunting). Dinkes akan memberikan makanan bergizi dan vitamin setiap hari selama 3 bulan, setelah itu akan di evaluasi lagi," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News