GenPI.co Jateng - Pedagang Pasar Johar akan kembali ditata ulang mulai pekan depan. Hal ini berdasarkan kesepakatan hasil audiensi antara Dinas Perdagangan, Satpol PP Kota Semarang, dan perwakilan masing-masing kelompok pedagang, di kantor Dinas Perdagangan, Selasa (15/2).
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, menjelaskan pihaknya mendata dan mengecek langsung ke lapangan terkait dengan pedagang luar Johar yang saat ini menempati pasar yang baru pada (Rabu (16/2).
“Menteri PUPR meminta Johar diperuntukan untuk pedagang lama. Yang cagar budaya ada edaran kapasitas 60% karena kondisi bangunan seperti itu," kata dia, dikutip semarangkota.go.id, Jumat (18/2).
Pendataan dan pengecekan pedagang ini melibatkan persatuan pedagang dan jasa (PPJ).
Jadi, pihaknya melakukan identifikasi pedagang yang berasal dari luar atau pun tidak sesuai zonasi agar ditarik kembali.
"Ada pro kontra wajar. Yang kemarin sudahlah. Kami sekarang maju bareng, nata bareng. Saya minta tenang. Tidak ada provokasi pedagang. Tugas saya Satpol melakukan penegakan perda," papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis, menjelaskan sejumlah pihak ini sepakat untuk dilakukan penataan ulang pedagang Pasar Johar.
Sebagai contoh, pedagang-pedagang dari kelompok Yaik yang sudah menempati Pasar Johar akan didata dan ditata ulang di alun-alun atau basemen.
Ini termasuk identifikasi para pedagang yang semula berdagang di Pungkuran.
Menurut dia, tidak ada pengundian ulang, tetapi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang hanya melakukan penataan kembali.
Namun demikin, jika pedagang enggan berpindah sesuai zonasi atau memilih bertahan di lapak, maka mereka diminta menyesuaikan.(*)
"Pertama, di alun-alun ada kemauan kami data. Ada berapa yang mau ke situ. Yang pedagang pecah belah di Johar utara, kami data kira-kira berapa yang mau masuk ke Johar Tengah," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News