Syukurlah, Kota Semarang Kembali Gelar PTM, Tapi Ada Syaratnya

18 Februari 2022 08:00

GenPI.co Jateng - Pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Kota Semarang yang sempat dihentikan selama 2 pekan akan kembali dimulai awal pekan depan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memastikan akan memulai PTM kembali.

Namun demikian, dirinya meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk tidak langsung menjalankan secara penuh, melainkan bertahap mulai dari 50% terlebih dulu.

BACA JUGA:  Ini Penyebab 41 ASN Pemkot Semarang Diberhentikan Hendi

Nantinya jika situasinya membaik, Hendi tidak menutup kemungkinan ada penambahan persentase PTM.

Maka dari itu, sekolah diharapkan melakukan persiapan maksimal untuk PTM.

BACA JUGA:  Waduh, Hakim PN Semarang Jalani Tes Antigen, Kenapa Ya?

Ini mulai dari infrastruktur, mewajibkan guru dan siswa melakukan swab rutin agar tidak muncul klaster sekolah karena tidak terindentifikasi dari awal.  

"Ya sesuai Inmendagri Nomor 10 Tahun 2022, salah satu poinnya adalah menurunkan Level Kota Semarang dari Level 1 ke Level 2, dan kemudian kami tindak lanjuti dengan Instruksi Wali Kota Nomor 4 Tahun 2022," ungkap Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dikutip semarangkota.go.id, Jumat (18/2).

BACA JUGA:  Kematian Covid-19 di Semarang Naik, Begini Langkah Hendi

Wali Kota yang akrab disapa Hendi menjelaskan aturan pada PPKM Level 2 hampir sama dengan Level 1.

Salah satunya terkait operasional tempat hiburan dan pusat perbelanjaan modern.

Jam operasional tempat usaha ini dimajukan 1 jam lebih cepat.

"Tapi, intinya hampir sama dengan modifikasi PPKM Level 1 seminggu yang lalu. Jadi tempat hiburan yang semula 24.00 sudah kami turunkan jam 23.00. Bedanya hanya mal, hypermarket, supermarket yang tadinya jam 22.00, kita turunkan jam 21.00," imbuh dia.

Di sisi lain, salah satu indikator naiknya level PPKM Kota Semarang ke Level 2, yaitu terkait tingkat kematian Covid-19.

Data per Kamis (17/2) pagi tercatat ada 790 pasien dirawat dengan rincian 127 warga luar kota dan 573 warga Kota Semarang, serta 18 di antaranya meninggal.

“Sebanyak 18 orang yang dirawat meninggal, tapi 6 dari luar kota. Dari 12 warga Semarang setelah diidentifikasi, yang 6 meninggal karena komorbid dan lansia meski vaksinnya sudah komplet sampai dosis 2. 6 sisanya lebih pada mereka yang vaksinnya belum komplet,” jelas Hendi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG