Ini Permintaan Pedagang Korban Kebakaran Relokasi Pasar Johar

11 Februari 2022 10:00

GenPI.co Jateng - Para pedagang yang terdampak kebakaran relokasi Pasar Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) beberapa waktu lalu berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang membantu mereka agar bisa kembali berjualan.

Salah satu perwakilan koordinator pedagang, Simon, mengatakan ada sebanyak 393 pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Dia pun meminta adanya perhatian khusus terhadap nasib para pedagang oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

BACA JUGA:  Kabar Baik! Pedagang Pasar Johar Terbakar Dibantu Bank Jateng

Hal ini dia sampaikan saat rapat koordinasi penanganan pedagang kobran kebakaran relokasi pasar Johar MAJT di Balai Kota Semarang, Kamis (10/2).

“Dari 393 pedagang yang menjadi korban, 263 pedagang sudah punya izin untuk bisa segera menempati Pasar Johar, 130 pedagang belum, dan akan direlokasi di sekitar Pasar Kanjengan ke sebanyak 130 lapak, dengan masing-masing lapak luasnya 1,5 x 2 meter persegi. Untuk beban pedagang sebanyak 393 ini kami mohon Pak Wali bisa membantu pedagang,” tutur Simon, dikutip semarangkota.go.id, Jumat (11/2).

BACA JUGA:  Hendi Siapkan Tempat Relokasi Baru Pedagang Pasar Johar, Sabar Bu

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan Pemkot Semarang berkomitmen untuk memberi perhatian pada pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Salah satunya terkait tempat relokasi 130 pedagang untuk segera bisa menempati Pasar Johar.

BACA JUGA:  Duh! Kerugian Akibat Kebakaran Relokasi Pasar Johar Capai Rp 11 M

Para pedagang yang menjadi korban ini sebagian besar merupakan pedagang Dasaran Terbuka (DT) yang masih harus menunggu renovasi Shopping Center Johar (SCJ).  

“Jadi maksimal 1 Maret sudah bisa masuk. Tanggal 1 Maret sebanyak 130 pedagang yang belum dapat undian tadi ada di lapak sementara,” ungkap Hendi.

Nantinya pembangunan tempat relokasi akan menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.

“Kami sudah melakukan koordinasi termasuk Bank Jateng dengan CSR nya sampai Rp 1,72 miliar, dari PDAM ada Rp 350 juta, ada juga bantuan CSR dari salah satu perusda di Provinsi Jawa Tengah, SPHCT sebanyak Rp 150 juta. Mungkin memang tidak banyak, namun saya sampaikan ini adalah tanda tresna kami supaya panjenengan bisa memulai berjualan lagi,” papar Hendi.

Di sisi lain, terkait bantuan akan dikirim ke rekening Bank Jateng yang dimiliki masing-masing pedagang.

Selain itu, untuk skema bantuan permodalan, Bank Jateng menyiapkan kredit milenial.

Syaratnya, antara lain berusia 21 tahun hingga 45 tahun, memiliki KTP, dan kios di Pasar Johar, serta tidak memiliki pinjaman di bank lain untuk modal kerja.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG