GenPI.co Jateng - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, membantah kebakaran tempat relokasi Pasar Johar Relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa terkait dengan penataan yang dilakukannya.
Pihaknya meminta menunggu hasil dari Tim Puslabfor Polda Jateng yang tengah menyelidiki penyebab kebakaran hebat yang terjadi pada Rabu (2/2) malam.
"Saya tegaskan tidak ada korelasi antara penataan Pasar Johar dengan kebakaran ini, kami sedang menunggu hasil dari polisi tentang penyebabnya. Misalnya beban listrik berlebih, atau unsur lain. Jadi jangan disangkutpautkan karena ini sensitif, kami tidak ingin masyarakat sengsara," kata dia, Jumat (4/2).
Di sisi lain, Dinas Perdagangan Kota Semarang sedang menghitung jumlah lapak yang terbakar serta kerugian mereka.
Sebelum kebakaran tercatat ada 1.200 lapak. Tapi, 1 pedagang terkadang menempati 1-3 lapak. Ada pula lapak yang kosong.
Hendi, sapaan Wali Kota Semarang menyebut tidak ada korban jiwa sehingga dipastikan kerugian materi saja.
"Saya akan segera menemui korban dan menanyakan apa yang mereka inginkan, nanti kami serap dan apa saja yang mereka butuhkan untuk bisa cepat jualan lagi," papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis, menjelaskan tercatat ada sebanyak 163 pedagang yang terdampak akibat kebakaran hingga Kamis (3/2).
Data ini diperkirakan masih terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan oleh Disdag.
Selain itu, terkait relokasi tempat jualan para pedagang terdampak, pihaknya tengah melakukan pengukuran di Pasar Kanjengan.
"Kami menghitung untuk pedagang yang aktif saja untuk yang kemudian dilakukan relokasi," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News