GenPI.co Jateng - Kasus anak terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Kota Semarang menjadi yang pertama di Indonesia.
Di kota ini anak usia 7 tahun terkonfirmasi Omicron setelah tertular dari sang ayah yang pulang dari luar negeri.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Tengah menyebut Omicron yang menyerang anak-anak ini bisa menjadi sasaran varian baru di Indonesia.
"Omicron menyerang semua umur termasuk anak. Ini kasus baru, di Indonesia belum ada laporan anak yang terinfeksi Omicron. Baru sekarang itu juga dari luar negeri," kata Sekretaris IDAI Jateng, Moh Syarofil Anam, dikutip jateng.jpnn.com, Sabtu (22/1).
Anam menyebut tingkat keparahan varian Omicron memang lebih rendah dibanding varian Delta.
Akan tetapi, menularnya Omicron ke anak-anak harus menjadi perhatian serius.
Pihaknya pun fokus pada langkah mendeteksi varian ini karena tes PCR saja tidak cukup.
Menurut dia, satu-satunya jalan adalah menggunakan uji tes Whole Genome Sequencing (WGS).
"Kalau mau mengetahui sampai ke tingkat Omicron atau spesiesnya harus dilakukan WGS," imbuh dia.
Ketua Tim Satgas Covid-19 IDAI Jawa Tengah ini mengakui Omicron memiliki karakteristik penyebaran 10 kali lipat dari varian sebelumnya.
Varian Omicron adalah hasil mutasi dari virus sebelumnya. Terdapat tonjolan 50 titik perbedaan dengan varian virus dasarnya.
Gejalanya sama seperti virus Covid-19 yang lainnya. Gejala klinisnya bahkan tidak terdeteksi atau yang biasa disebut orang tanpa gejala (OTG) dan seperti orang sakit flu ringan.
Namun demikian, jika kondisi seseorang memiliki riwayat penyakit dapat saja timbul gejala agak berat seperti radang paru, pneumonia, bahkan sampai kritis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News