GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pedagangan tengah merampungkan penataan para pedagang Pasar Johar.
Dalam hal ini, Dinas Perdagangan perlu pendekatan humanis dan historis dalam penataan pedagang Pasar Johar.
Salah satunya dengan terus berkomunikasi dengan pedagang.
Selain itu, dinas juga mengupayakan para pedagang ini bisa masuk dan berjualan sebelum Ramadan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis, mengatakan sedang berupaya menyelesaikan penataan pedagang Pasar Johar.
Menurut dia, evaluasi ini bukan berarti menata ulang dari nol.
Pihaknya akan mengundang para pedagang untuk menyelesaikan penataan melihat situasi dan kondisi yang ada saat ini.
"Kami tidak mengatakan penataan ulang. Kami mengevaluasi permasalahan yang ada, mengevaluasi yang belum tertampung. Kami bareng-bareng berembug, berpikir untuk menyelesaikan persoalan bersama dengan kondisi yang ada. Kalau kondisi longgar tidak jadi persoalan, dengan kondisi sekarang bagaimana bisa menata semua," kata dia, dikutip semarangkota.go.id, Kamis (20/1).
Pemkot berharap masalah ini segera rampung supaya pedagang tidak mengalami kerugian.
Selain itu, Pemkot juga bisa mendapatkan retribusi pasar dari para pedagang yang berjualan.
"Kami mengupayakan penempatan pedagang selesai sebelum bulan Ramadan. Karena kalau sebelum Ramadan belum tertata, pedagang dan pemerintah sama-sama rugi. Pemerintah rugi karena tidak ada pendapatan dari PAD, pedagang rugi karena tidak bisa berdagang," imbuh dia.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo, menjelaskan pihaknya mengagendakan kembali pertemuan dengan melibatkan pedagang dan Dinas Perdagangan agar persoalan penataan bisa segera selesai.
"Saya lihat sudah mulai mengerucut titik temunya. Nanti kami agendakan pertemuan antara Dinas Perdagangan, dewan, dan pedagang. Paling tidak minggu depan," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News