Polisi Usut Kasus Joki Vaksinasi, Ganjar: Proses Saja!

06 Januari 2022 18:30

GenPI.co Jateng - Kasus joki vaksinasi dinilai merugikan upaya pemerintah melindungi masyarakat dari paparan Covid-19.

Kasus joki vaksinasi tidak bisa ditoleransi apapun motif yang melatarinya. Sebba, vaksinasi bukan sekadar angka statistik melainkan bentuk perlindungan kepada masyarakat.

“Jangan sampai karena uang, kesempatan, terus kemudian main joki-jokian. Sudahlah fair-fair saja,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, seperti dikutip Antara, Kamis (6/1).

BACA JUGA:  Gelar PTM, Setiap Sekolah di Kudus Wajib Punya Peduli Lindungi

Dia meminta masyarakat yang ogah divaksin, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya.

Begitu pula masyarakat yang masih ragu atau takut, disarankan agar menggali informasi yang valid dan akurat lebih banyak.

BACA JUGA:  Ini Kesalahan Kerap Dilakukan Saat Diet, Sesuaikan Kondisi Tubuh!

“Kami itu mau melindungi jadi jangan dijokiin. Mending konsultasi saja, apa problem-nya,” ujar Ganjar.

Dia mencontohkan anak-anak yang semula takut divaksin, setelah disuntik mereka mengaku tidak merasakan sakit.

BACA JUGA:  Ibu Hamil dan Bayi di Salatiga Agar Tetap Sehat, Ini Upaya Pemkot

Dia berharap edukasi mengenai vaksinasi kepada masyarakat harus terus berjalan.

“Menurut saya tetap kami edukasi, konsultasi saja atau enggak usah pakai joki. Kalau ketemu [joki vaksinasi] lagi ya proses saja," ujar Ganjar.

Sebagai informasi, Polrestabes Semarang mengungkap praktik joki vaksinasi Covid-19 pada 3 Januari 2022.

Joki vaksinasi, DS, 41, kedapatan menjadi joki saat menjalani proses skrining di puskesmas Manyaran, Semarang Barat.

DS mengaku mau menjadi joki vaksinasi lantaran diiming-imingi uang Rp500.000 sebagai imbalan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG