GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan operasi pasar khususnya minyak goreng.
Hal ini lantaran harga minyak goreng melambung tinggi di pasaran.
Operasi pasar ini dilakukan untuk menstabilkan harga komoditas tersebut.
"Kami sudah melakukan operasi pasar terkait tingginya harga minyak goreng. Teman-teman sudah turun ke berbagai daerah," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (30/12).
Ganjar menjelaskan saat ini operasi pasar baru untuk minyak goreng.
Dia pun meminta jajarannya untuk turun mengendalikan kenaikan harga.
Pihaknya berharap operasi pasar yang dilakukan bisa kembali menstabilkan harga minyak goreng.
Dikutip hargajateng.org, pada Kamis (30/12) harga minyak goreng curah di Semarang mencapai Rp 15.520/liter.
Sedangkan minyak goreng bermerek harganya menembus Rp 19.200/liter.
Harga minyak goreng ini naik jika dibandingkan pada November 2021 yang mencapai Rp 14.320/liter untuk minyak curah.
Ganjar pun memerintahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terjun ke lapangan guna menyelesaikan satu persatu persoalan agar inflasi di Jateng bisa terkendali.
"Saat ini baru minyak goreng yang kita lakukan operasi pasar, kami harap bisa segera menstabilkan harga. Kalau gak stabil-stabil, bahaya, maka selain operasi pasar, TPID saya minta untuk terjun menyelesaikan satu persatu persoalan yang ada," papar dia.
Pada operasi pasar khusus minyak goreng ini, Pemprov Jateng menggelontorkan 70.000 liter minyak goreng.
Jumlah sebanyak itu dikirimkan ke berbagai kabupaten/kota melalui operasi pasar.
"Tapi kalau kami melihat batas toleransinya, semua masih dalam kendali. Untuk minyak goreng pasokan juga cukup," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News