GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan di 7 kelurahan.
Operasi pasar dilakukan melalui penyediaan sembako murah subsidi dan nonsubsidi dengan harga terjangkau yang diperuntukkan bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi.
"Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perdagangan bersama dengan Bulog, Bank Indonesia, Bank Jateng, dan Pertamina menggelar operasi pasar untuk menekan inflasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dikutip semarangkota.go.id, Sabtu (12/11).
Sebanyak 7 kelurahan yang digelar operasi pasar, yakni Kelurahan Rejosari, Kelurahan Kemijen, Kelurahan Tanjungmas, Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Tandang, Kelurahan Muktiharjo Kidul, dan Kelurahan Jomblang.
Plt Wali Kota yang akrab disapa ini menjelaskan operasi pasar akan dilaksanakan pada November hingga Desember 2022.
"Jadi yang dapat jatah sembako di operasi pasar ini adalah masyarakat yang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” imbuh dia.
Sedangkan untuk warga kurang mampu, tapi beum terdaftar di DTKS bisa memperoleh lewat Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) yang diadakan di tempat yang sama oleh Dinas Ketahanan Pangan.
Adapun perbedaan antara keduanya, yaitu sembako murah bagi warga yang terdaftar di DTKS telah disubsidi oleh pemerintah.
Sedangkan yang dijual melalui Pak Rahman merupakan sembako murah nonsubsidi.
Dalam operasi pasar tersebut juga dilaksanakan berbagai kegiatan pelayanan masyarakat oleh OPD di lingkungan Pemkot Semarang.
Pelayanan yang tersedia adalah pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi, pelayanan KB (Keluarga Berencana), pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan ketenagakerjaan, perpustakaan keliling, hingga konsultasi Kredit Wibawa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News