GenPI.co Jateng - Istri mendiang Kopda Muslimin, Rina Wulandari (34) akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Selasa (30/8).
Rina Wulandari merupakan korban penembakan suaminya sendiri anggota TNI, Kopda Muslimin.
Selama ini dia dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto menerangkan saat ini Rina sudah mampu melakukan latihan berdiri, jalan serta makan sendiri.
Selain itu, secara umum dan kesadarannya saat ini mengalami progres yang sangat baik.
Sebelumnya akibat percobaan pembunuhan tersebut, istri Kopda Muslimin ini harus menjalani operasi penyembuhan luka tembak di bagian perut.
"Kondisi fisik dan psikisnya pun akan terus dipantau oleh dokter serta menjalani beberapa treatment,” ujar dia, dikutip ayosemarang.com, Kamis (1/9).
Perawatan yang masih dijalani ini seperti fisioterapi, bekas luka, dan mengonsumsi obat yang telah ditentukan.
Dengan demikian, kondisi kesehatan Rina dipastikan normal kembali dan bisa beraktivitas lagi.
Bambang menjelaskan selanjutnya istri Kopda Muslimin ini akan menjalani rawat jalan serta home care yang ditangani oleh tim RS tk.lll Bakti Wira Tamtama Kesdam lV/Diponegoro.
"Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada anggota, Ketua Persit KCK Daerah IV/Diponegoro juga memberikan santunan dan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama anak-anaknya," ungkap Bambang.
Di sisi lain, Kodam IV Diponegoro juga membeberkan penyebab Kopda Muslimin tewas.
Kopda Muslimin, otak pelaku terduga penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari, ternyata meninggal dunia akibat keracunan sianida.
"Dari hasil pemeriksaan toksikologi, ditemukan antara lain baik dari sampel urine, otak kecil, batang otak, ginjal kiri, jantung, dan paru kiri positif mengandung racun sianida," jelas Bambang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News