GenPI.co Jateng - Harga minyak goreng sawit diprediksi bakal kembali stabil ke harga normal pada Juni 2022 menyusul ada suplai 750.000 liter minyak goreng oleh pemerintah.
Suplai itu akan didistribusikan oleh pemerintah saban bulan hingga Mei mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Soedirman, Rio Dhani Laksana.
“Harga minyak goreng diharapkan akan stabil setelah Mei 2022," kata dia di Banyumas dikutip Antara, Sabtu (29/1).
Selama periode itu pemerintah akan terus menambah volume minyak goreng hingga harga pasaran stabil seperti yang diinginkan.
Pemulihan itu bisa terjadi dengan asumsi tidak ada panic buying di masyarakat.
Dia menjelaskan kenaikan harga minyak goreng belakangan ini terjadi lantaran peningkatan harga komoditas kelapa sawit.
Sebab, harga minyak goreng ini dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) di tingkat global.
"Kenaikan harga CPO ini menyebabkan harga minyak goreng ikut naik cukup signifikan,” ujar dia.
Menurut dia, hal ini cukup dilematis. Apabila harga sawit rendah, hal ini merugikan petani dan pengusaha.
Sebaliknya, apabila harga minyak sawit tinggi, konsumen menjadi pihak yang dirugikan.
Pemerintah mengatasi hal ini dengan kebijakan satu harga minyak goreng. Menurut dia, hal ini dinilai menjadi langkah yang tepat.
"Kebijakan ini sangat perlu diapresiasi sebagai bentuk komitmen untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” kata Rio.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News