Hati-Hati! Anak Muda Kurang Gerak Bisa Risiko Terkena Diabetes

30 November 2022 22:00

GenPI.co Jateng - Gaya hidup kurang gerak atau sedentary lifestyle pada anak muda ternyata bisa menimbulkan risiko terkena penyakit diabetes, lho.

Dokter spesialis penyakit dalam dr Hemi Sinorita mengatakan gaya hidup kurang gerak bisa berujung kegemukan atau obesitas.

Hal ini kemudian bisa berkembang menjadi penyakit diabetes.

BACA JUGA:  Yuk, Kurangi Minuman Manis-Manis untuk Hindari Risiko Diabetes, Ini Bahayanya

Menurut dia, ketika seseorang kegemukan, maka kerja hormon dan enzim yang terkandung di dalam tubuh dapat terganggu.

“Bisa sekali meningkatkan risiko diabetes karena sedentary lifestyle. Jadi kalau sedentary lifestyle itu, jika kita lihat itu kan orangnya tidur, makan, tidur, makan,” kata dokter dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta ini, Rabu (30/11).

BACA JUGA:  5 Manfaat Olahraga Bagi Kesehatan Tubuh, Kendalikan Diabetes hingga Tangkal Obesitas

Hemi mengingatkan penyakit diabetes dapat dialami oleh siapa pun.

Ini tak cuma orang dewasa dan lanjut usia, tetapi juga usia muda.

BACA JUGA:  Ini Pemanis Pengganti Gula yang Aman untuk Penderita Diabetes

Bahkan ada peningkatan jumlah penderita diabetes pada usia muda.

“Penyebabnya itu, ya, sebagian besar kalau yang usia muda ini, di luar yang karena faktor genetik, itu karena pola hidup yang berubah sekarang ini,” papar dia.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat sebanyak 0,1% penderita diabetes berasal dari kelompok usia 15-24 tahun.

Meski angkanya rendah, tetapi data tersebut hanya menunjukkan kasus diabetes yang dilaporkan ke fasilitas kesehatan (faskes).

Artinya, masih banyak penderita diabetes yang tidak melapor ke faskes.

Di sisi lain, diabetes melitus tipe 2 banyak dialami usia muda karena dipicu gaya hidup tidak sehat.

Jumlah ini jika dibandingkan penderita diabetes tipe 1 yang dipicu dari faktor keturunan atau genetik.

Hemi kembali mengingatkan bahaya penyakit diabetes yang berisiko terjadinya komplikasi di kemudian hari.

“Kalau sakit diabetes itu kan gulanya beredar dari ujung rambut sampai ujung kaki, ya, semuanya kena imbasnya gula darah. Gula darah yang tinggi itu merusak,” tutur dia.

Maka dari itu, Hemi menggarisbawahi pentingnya untuk menerapkan gaya hidup cerdik.

Cerdik merupakan singkatan dari cek kesehatan berkala, enyahkan rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres.

Caranya adalah cek kesehatan berkala, tidak merokok, aktivitas fisik, untuk menurunkan berat badan, hingga diet seimbang.

“Istirahat yang cukup, kelola stres,” jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG