GenPI.co Jateng - Tak cuma kasus HIV di Kota Bandung yang tinggi, Kota Solo pun demikian.
Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo, Tommy Prawoto, mengatakan kasus HIV di Solo pada Januari-Juli 2022 tercatat ada 175 kasus.
Tommy menjelaskan mereka yang terkena HIV kebanyakan adalah pelaku seks aktif.
"Mereka rata-rata populasi kunci yang rentan, banyak dari kawan-kawan Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) yang masih usia belasan sudah kena saat ini," kata Tommy, saat dihubungi GenPI.co, Sabtu (27/8).
Tommy membeberkan sebanyak 175 kasus HIV di Solo ini, 56 di antaranya merupakan warga Solo dan sisanya luar kota.
"Pada 2019 ada 346 kasus dan pada 2021 ada 345 orang yang terkena virus HIV," imbuh dia.
Tommy menambahkan pada 2005 hingga 2021 sudah ada 3.078 kasus HIV dengan angka kematian 776 orang.
"Yang termonitor saat ini meninggal banyak karena merasa sehat dan tidak mau minum obat padahal kalau tidak minum virus itu malah bisa kebal terhadap obat," papar dia.
Pihaknya berkomitmen mencari kasus sebanyak-banyaknya.
Selain itu, KPA mengimbau pasangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melangsungkan pernikahan.
"Virus sampai sekarang belum ada obatnya, tetapi virus itu bisa diminimalkan biar tidak jadi AIDS. Kalau tahu HIV harus segera minum obat dan diminum seumur hidup," ungkap dia.
Sementara itu, Sekretaris KPA Solo, Widdi Srihanto mengatakan perilaku hidup yang kurang baik menjadi faktor penyebab utama penularan.
"Maka butuh kesadaran untuk memeriksakan diri. Mayoritas umur paling banyak remaja bisa dikatakan begitu, anak ya ada, remaja secara umum SMA ke atas," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News