GenPI.co Jateng - Mahasiswa asal Brebes di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta membikin komunitas bernama Formabes atau Forum Mahasiswa Brebes.
Komunitas ini didirikan mengingat mahasiswa Brebes ini sama-sama memakai bahasa Jawa Ngapak.
Ciri khas pelafalan bahasa Ngapak adalah penggunaan akhiran A yang dominan dan penggunaan huruf K yang jelas khususnya pada akhir kalimat.
Salah satu pendiri Formabes, M Amirul Mu'minin, menjelaskan bahwa komunitas itu berdiri pada Oktober 2018.
"Kurang lebih yang terdata 60 anggota lebih, karena setiap mahasiswa Brebes yang masuk ke UIN Raden Mas Said bisa bergabung ke Formabes langsung," kata Amir, saat dihubungi GenPI.co, Selasa (23/8).
Amirul bercerita komunita ini terbentuk berawal dari kumpulan mahasiswa asal Brebes yang sama merantau di Kota Solo dan sekitarnya.
Dia sebagai kakak tingkat bersama teman-teman Brebes menjemput mahasiswa baru di stasiun.
Setelah itu intensitas bertemu sesama wong Brebes ini cukup sering.
"Awalnya cuma antar jemput mahasiswa baru, kan tidak ada saudara atau kenalan di UIN jadi banyak yang bingung, terus dari itu berlanjut kumpul dan nongkrong bareng di depan Rektorat UIN setiap sore,” papar dia.
Setelah itu, beberapa dari mahasiswa mengusulkan untuk membuat organisasi atau komunitas anak Brebes dan terbentuklah Formabes.
Kegiatan rutin yang dilakukan komunitas ini adalah setiap Sabtu malam kumpul untuk mengaji bersama dan bedah buku.
"Bedah buku pematerinya anggota sendiri, dengan tujuan mengajarkan public speaking agar anggota bisa berbicara di depan umum dan berwawasan luas," kata mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran ini.
Di sisi lain, tujuan komunitas ini adalah belajar dan saling gotong-royong antar mahasiswa Brebes UIN Raden Mas Said Surakarta.
"Mayoritas lebih condong ke kumpul bareng, belajar bareng, main bareng, dan saling gotong royong," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News