GenPI.co Jateng - Jerawat memang merupakan momok menakutkan bagi semua orang, terutama wanita. Timbulnya jerawat sering kali menimbulkan permasalahan baru, yakni bekasnya.
Bopeng adalah salah satu jenis bekas jerawat yang dalam pada kulit.
Bekas jerawat bopeng juga perlu mendapatkan perawatan khusus dalam penanganannya.
"Penyebab bopeng, yakni peradangan berarti produksi minyak berlebih meningkat ada bakteri. Peradangan yang tidak segera teratasi akan membentuk sel radang yang menyebabkan merusak konstruksi pada kulit (jaringan kulit)," kata dokter spesialis kulit dan kelamin RS JIH Solo, Andriana Nareswari, dalam talkshow Youtube Health Talk RS JIH Solo.
Menurut dia, faktor genetik berpotensi timbul bopeng. Misalnya, ada ibu atau kakak yang punya bopeng.
1. Boxed scar
Boxed scar biasanya memiliki tepi vertikal yang tajam dan lebih lebar dari bekas luka lainnya.
2. Rolling scar
Jenis bopeng ini paling tidak disukai karena memiliki tekstur tidak rata.
Bopeng ini melibatkan lapisan dermis hingga ke jaringan subkutan.
Biasanya berbentuk cekungan lebar dengan tepi miring, sehingga memberikan penampakkan kulit seperti lekukan di kulit berkisar 4-5 milimeter.
"Bisa jadi 1 wajah pasien ada beberapa jenis bopeng, jadi perlu penanganan dari jenisnya," imbuh dia.
Sedangkan untuk penanganannya, Adriana menyarankan harus dilakukan treatment secara rutin dan tergantung dengan jenis bopeng yang di alami pasien.
Tahap awal adalah jika bekas jerawatnya ringan, maka lakukan peeling PCA rutin 3-4 minggu sekali.
1. Microneedling
Memicu kolagen dengan cara melukai kulit menusukkan jarum-jarum kecil untuk membuat luka secara terkontrol.
2. Subsisi
Ini untuk bopeng jenis rolling scar, yakni dengan cara memotong jaringan.
Tipe bopeng rolling scar ada semacam ikatan dengan kulit di atasnya.
Jadi untuk penyembuhan harus diputus jaringan yang mengikat itu.
3. Crostisi
Memasukkan cairan kimia untuk memicu kolagen. Treatment ini untuk bekas luka jerawat dalam.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News