GenPI.co Jateng - Beberapa orang suka tidur dengan kondisi kamar yang gelap. Akan tetapi, sebagian yang lain lebih suka dengan cahaya kamar yang terang atau redup.
Padahal kondisi ruangan dengan cahaya terang atau redup ini disebut buruk untuk kesehatan tubuh.
Dikutip ayosemarang.com, Minggu (3/7), peneliti tidur di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern menemukan paparan cahaya lingkungan dalam jumlah kecil pada malam hari dapat membahayakan fungsi kardiovaskular ketika tidur dan meningkatkan resistensi insulin esok paginya.
Sederhananya, sebelum tidur cahaya redup dapat merusak tidur dan beberapa fungsi fisiologis.
Paparan cahaya ini mengaktifkan sistem saraf simpatik (SNS) dan meningkatkan detak jantung sehingga kamu siap untuk menjalani hari.
Adapun di malam hari, sistem saraf parasimpatis (PNS), yakni sistem istirahat dan pencernaan kamu meningkatkan relaksasi, menurunkan detak jantung, dan menjaga metabolisme yang sehat.
Saat matahari terbenam dan kamu tidur dalam kegelapan, otak memproduksi hormon tidur melatonin yang bertanggung jawab untuk memberi tahu sistem kamu sudah waktunya untuk bersantai dan tidur.
Maka dari itu, paparan cahaya di malam hari seredup apa pun dianggap dapat menekan produksi melatonin dan mengganggu pola tidur yang sehat dan alami.
Orang menafsirkan paparan cahaya untuk memungkinkan reaksi kimia berlangsung untuk siklus tidur yang sehat.
Jika ada sejumlah besar gangguan ringan pada saat tubuh kamu mencoba untuk tidur, itu dapat menyebabkan tidur yang buruk atau siklus tidur yang tidak terprogram sehingga bisa menyebabkan sejumlah masalah medis.
Di sisi lain, tidur di ruangan yang cukup terang dapat meningkatkan detak jantung, mengaktifkan sistem saraf simpatik saat tidur, dan juga mengganggu kemampuan untuk mengatur glukosa keesokan paginya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News