Jangan Jalani Friends with Benefit! Kenali Risiko dan Dampaknya

29 Juni 2022 04:00

GenPI.co Jateng - Gaya hidup anak muda pada masa kini memang sudah berubah. Akhirnya, muncul istilah baru friends with benefit (FWB) .

Konsep hubungan ini konon lebih disukai oleh anak muda karena dianggap tidak mengikat.

Psikolog RS JIH Solo, Lisa Adziani Hapsari, dalam talkshow di channel Youtube RS JIH Solo mengatakan sekilas menjalani FWB terdengar menyenangkan apalagi jika belum ingin menjalani hubungan serius.

BACA JUGA:  Cara Membantu Hubungan Anda Tetap Sehat, Terbuka dan Jujur

Namun, konsep hubungan ini bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan mental maupun emosional.

"Hal ini dilatarbelakangi oleh dorongan kebutuhan biologis dan pengaruh perkembangan teknologi. FWB mempunyai dampak negatif pada pelakunya," ujar dia.

BACA JUGA:  Tanda-tanda Hubungan Pasangan yang Toksik

Menurut dia, dalam perjalanan hubungan itu akan muncul rasa cinta. Jika hanya 1 yang tumbuh, hanya 1 orang akan berdampak ke kesehatan mental.

"Nanti akan muncul ketakutan-ketakutan. Muncul harapan serius, tapi satunya tidak sejalan," imbuh dia.

BACA JUGA:  Terungkap! Begini Hubungan Ganjar Pranowo dengan Bambang Pacul

Selain itu, hubungan FWB biasanya cenderung ke arah seks bebas dengan dalih tanpa melibatkan perasaan. Alhasil, patah hati yang ditimbulkan oleh salah satu pihak bisa cenderung ke arah red flag, depresi, dan anxiety.

Berikut ini 3 risiko menjalani hubungan FWB.

1. Hubungan bersifat sementara

Hubungan semacam ini hanya bersifat sementara untuk memuaskan hawa nafsu saja.

Hal ini karena pasangan ini tak mau berkomitmen.

2. Perasaan suka yang tercipta tidak terbatas

Tak adanya komitmen mengenai tujuan hubungan ke depan membuat satu sama lain bisa digantungkan.

Bahkan hubungan ini bisa ditinggal sewaktu-waktu tanpa penjelasan.

3. Risiko penyakit menular seksual

Faktor penyakit ini bisa terjadi karena FWB cenderung gonta-ganti pasangan.

Lisa menegaskan agar terhindar dari gaya hidup FWB adalah untuk memfokuskan diri kepada cita-cita dan tujuan apa yang ingin dicapai dalam hidup.

"Nanti kalau siap akan menjalin hubungan ke arah yang lebih baik (menikah)," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG