GenPI.co Jateng - Makan berlebihan saat malam takbiran atau Lebaran picu diare. Hal ini tidak dianjurkan oleh praktisi kesehatan.
Sebab, saat puasa pencernaan akan bekerja lebih lambat.
Sementara, ada kebiasaan balas dendam dengan menyantap berlebihan seusai sebulan berpuasa.
"Kebiasaan ini kerap kurang disadari bahwa pencernaan belum siap bekerja optimal setelah bekerja lamban," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Edi Widayat, dikutip Blorakab.go.id, Kamis (28/4).
DIa menjelaskan seusai berpuasa lambung masih dalam tahap transisi setelah istirahat.
Namun, pada saat Lebaran konsumsi makan dan minum meningkat drastis. Hal ini memicu tubuh mengalami diare.
Untuk mencegah kebiasaan buruk ini Edi menganjurkan agar tetap memperhatikan pola makan.
“Jangan semua dikonsumsi seperti balas dendam, tetap diwaspadai dan dijaga," ujar dia.
Dia menambahkan selama puasa dan Lebaran, Dinkes Blora tetap menyiagakan petugas kesehatan.
Sejumlah puskesmas juga menyediakan rawat inap.
Tak hanya itu, dia juga mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah persebaran Covid-19.
“Hindari kerumunan, kurangi mobilitas, pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak," imbau Edi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News