GenPI.co Jateng - Gerakan berputar-putar memakai gamis yang akrab disebut tarian sufi ini memiliki makna filosofi yang dalam yakni pasrah berharap rahmat ilahi.
Berlatih dari sufi ini seperti yang dilakukan sejumlah santri di Ponpes Nurul Hidayah Al Mubarokah, Sempu, Andong.
Mereka berlatih pada sore hari sembari mengisi waktu menunggu berbuka puasa.
Mereka berputar-putar diiringi solawat dari sebuah tape. Selama 20 menit mereka berputar-putar melakukan tarian sufi.
Tarian ini mengajarkan kepasrahan diri kepada sang ilahi.
Pengasuh Ponpes Nurul Hidayah, Musa Ashari, mengatakan ada makna filosofi atas tarian sufi yang dilakukan para santrinya.
Gerakan tangan kanan menengadah ke atas melambangkan sang penari selalu mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Kemudian, gerakan tangan kiri menghadap ke bawah berarti menyebarkan hidayah yang diterimanya kepada sesama.
“Diharapkan rahmat Allah mampu menyirnakan virus Covid-19 dari bumi Indonesia,” ujar dia, dikutip Boyolali.go.id, Minggu (24/4).
Salah seorang santriwati, Santi, mengatakan dia tetap kuat berlatih tarian sufi meski berpuasa.
Sebab, tarian ini memperkuat keimanan para santri.
“Dengan cinta semua menjadi mudah dan mampu membangkitkan semangat,” ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News