GenPI.co Jateng - Anak yang sering marah tanda dia butuh perhatian orang tua. Hal ini sebaiknya segera ditangani serius.
Marah adalah kejadian yang sering terjadi pada anak-anak. Kemarahan ini terjadi karena rasa frustasi, stres atau tidak ingin melakukan sesuatu yang diperintahkan kepada mereka.
Hanya saja, kemarahan yang terus berulang pada anak-anak berusia lebih dari delapan tahun bisa jadi menunjukkan tanda ada masalah pada anak.
Kemarahan pada anak perlu menjadi perhatian apabila ledakannya membahayakan anak lainnya atau orang lain dan menimbulkan masalah di mana saja, kepada siapa saja.
Selain itu, kemarahan anak perlu diidentifikasi karena bisa jadi disebabkan oleh autisme, ADHD, kecemasan, atau gangguan belajar.
Berikut ini adalah tanda-tanda ledakan emosional atau marah pada anak yang butuh perhatian oleh orang tua menurut childmind.org.
Apabila tantrum pada anak dan ledakan emosi terjadi melebihi usia yang diekspektasikan (lebih dari usia tujuh atau delapan tahun).
Apabila perilakunya membahayakan dirinya atau orang lain.
Apabila perilakunya menyebabkan masalah serius di sekolah dan guru melaporkan bahwa perilaku itu tidak dapat dikendalikan.
Apabila perilakunya mengganggu kemampuan mereka untuk bergaul dengan anak lain, sehingga tidak diajak dalam permainan atau acara ulang tahun.
Apabila tantrum dan pembangkangan anak menimbulkan banyak konflik di rumah dan mengganggu kehidupan keluarga.
Apabila mereka terganggu karena tidak dapat mengendalikan amarahnya dan membuat mereka merasa buruk terhadap dirinya sendiri.
Pengetahuan akan penyebab marah pada anak merupakan langkah pertama yang penting untuk meredakan amarah mereka.
Orang tua perlu memperhatikan apabila anak menunjukkan ledakan emosional yang rutin terjadi dan segera mengidentifikasi apa yang terjadi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News