Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan

07 April 2022 01:00

GenPI.co Jateng - Penyakit jantung bawaan (PJB) bisa dideteksi dini melalui sejumlah metode berikut ini.

PJB adalah kelainan yang paling banyak ditemukan pada bayi baru lahir. Angka prevalensinya sekitar 8 per 1000 kelahiran.

Penyakit jantung bawaan bahkan menjadi salah satu penyebab kematian tersering pada satu tahun pertama kehidupan.

BACA JUGA:  Bus Ramah Difabel Solo Belum Beroperasi, Ini Alasannya

Ada berbagai jenis penyakit jantung bawaan dengan klasifikasi yang paling umum yaitu yang membuat bayi biru (PJB sianotik) dan tidak membuat biru (PJB asianotik).

Penyakit ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti faktor genetik dan lingkungan.

BACA JUGA:  Sstt! Tempat Hiburan di Semarang Boleh Buka Sampai Pukul 24.00

PJB seringkali juga merupakan bagian dari suatu sindrom bawaan lahir, misalnya Down’s Syndrome dan William’s Syndrome.

Ibu dengan penyakit diabetes atau infeksi rubella saat kehamilan juga dapat berperan dalam kejadian PJB. Meski demikian, hampir 90% kasus PJB terjadi tanpa penyakit yang mendasari.

BACA JUGA:  Rumah Arhan Mulai Dibangun, Ada Warung Kopinya

Deteksi dini PJB dapat dilakukan sejak dalam kandungan dengan pemeriksaan ekokardiografi janin. Namun sarana dan prasarana pemeriksaan ini belum tersedia luas di Indonesia.

Hal ini membuat pemeriksaannya hanya diindikasikan pada ibu dengan risiko tinggi mengandung janin dengan PJB.

Misalnya, ibu dengan riwayat keluarga PJB, ibu dengan konsumsi obat-obatan NSAID, ibu yang terpapar zat teratogen seperti litium atau antikejang, dan ibu dengan infeksi TORCH.

Pemeriksaan oksimetri di jari juga dapat dilakukan sebagai deteksi dini PJB pada bayi baru lahir.

Pemeriksaannya mudah, murah, dan tidak invasif sehingga dapat dilakukan di mana saja.

Oksimetri dianjurkan untuk diperiksakan pada bayi berusia >24jam, dan sebelum bayi diperbolehkan pulang dari fasilitas kesehatan.

Hasil oksimetri disebut positif apabila ditemukan saturasi oksigen <90% di tangan kanan atau kaki.

Apabila hasilnya meragukan, misal antara 90-94% atau terdapat perbedaan >3% di tangan kanan dan kaki, pemeriksaan diulang sampai maksimal 2x.

Bayi dengan hasil pemeriksaan oksimetri positif perlu segera dirujuk ke fasilitas tersier yang dapat menangani penyakit jantung bawaan.

Hal itu setelah penyebab saturasi oksigen rendah lainnya disingkirkan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG