GenPI.co Jateng - Ibu hamil secara kesehatan diperbolehkan puasa Ramadan. Akan tetapi, ibu hamil ini perlu melakukan sejumlah persiapan termasuk mengetahui batasannya.
dr. Muhammad Fadli dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengatakan persiapan yang perlu dilakukan salah satunya terkait kebutuhan asupan makanan dan minuman selama sahur dan berbuka puasa.
"Selama berbuka, pastikan terhidrasi atau minum minimal 2-2,5 liter sehari. Kalau kurang, ini akan berdampak dengan volume cairan ketuban dan bisa memicu kontraksi," ujar dia, Sabtu (2/4).
Ibu hamil ketika sahur baiknya perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks.
Ini seperti gandum, beras merah, serta asupan protein untuk pertumbuhan janin.
Hindari mengonsumsi kafein karena akan membuat sering ke toilet dan memicu dehidrasi.
Selain itu, jangan konsumsi makanan terlalu manis. Jika gula darah naik secara cepat, maka gula darah dalam tubuh juga akan turun secara drastis.
"Ini yang membuat tubuh menjadi lemas. Jangan stres dan beraktivitas di dalam rumah saja. Jadi, saat sahur atau berbuka, pastikan makan makanan bergizi dan jangan lupa minum vitamin yang diberikan dokter," papar dia.
Di sisi lain, selama berpuasa para wanita hamil wajib mengetahui tanda-tanda bahaya.
Salah satunya perdarahan pervaginal, mual dan muntah, penurunan gerakan pada janin, pandangan kabur, nyeri kepala, letih, buang air kecil yang sedikit dan berwarna pekat (sebagai tanda dehidrasi yang berat).
Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan antenatal pada pertengahan bulan Ramadan untuk mengetahui kesejahteraan janin.
"Nanti ada marker-marker yang dokternya bisa menilai apakah bayinya dalam keadaan oke atau stres," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News