GenPI.co Jateng - Saat puasa Ramadan kita terkadang merasakan lapar hingga badan lesu di awal-awal.
Hal ini karena adanya perubahan pola makan saat berpuasa.
Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, dr. Fiastuti Witjaksono, mengatakan rasa lapar, haus, dan lesu, mungkin terjadi di awal-awal puasa sampai hari ketiga.
Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga atau daya tahan tubuh bisa turun, terutama di masa pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir.
"Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah," kata dia, Sabtu (2/4).
Demi mengatasi lapar hingga lesu ini, saat sahur bisa mengonsumsi sekitar 40% dari total kalori per hari.
Komposisinya, makan besar 30%, ditambah asupan camilan sembari menunggu waktu imsak sekitar 10%, dan minum air dua gelas.
"Tidak hanya air juga bisa susu sebagai amunisi menjalankan puasa Ramadan sampai jam 18.00 atau kurang lebih selama 14 jam," papar dia.
Selain itu, ketika berbuka puasa, santaplah makanan lebih banyak atau sekitar 60%.
Berbukalah dengan makanan manis sekitar 15% lalu makan makanan lengkap sebanyak 30%.
Hal ini supaya saluran cerna yang selama 14 jam tidak terisi makanan dapat beradaptasi.
"Menerima dulu makanan 15% (makanan manis) baru lanjut makanan lengkap, nanti minum sampai tidur sekitar 4 gelas. Pulang Tarawih bisa ditambah makanan kecil 15%," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News