GenPI.co Jateng - Depresi pada perempuan usia muda ternyata erat kaitannya dengan risiko penyakit jantung.
Pada usia muda, orang jarang memperhatikan kondisi kesehatan karena kondisi tubuh masih prima.
Namun demikian, perempuan muda perlu mewaspadai depresi yang menurut riset ternyata berhubungan dengan risiko penyakit jantung pada perempuan pada masa depan.
Artikel hopkinsmedicine.org menuliskan bahwa ada keterkaitan antara depresi dan inflamasi dan inflamasi dengan atherosclerosis–yang disebut juga dengan pengerasan arteri.
Ada pula keterkaitan antara inflamasi dan pembentukan pembekuan darah (blood clots).
Selain itu, orang yang mengalami depresi secara umum mengalami kesulitan untuk mengikuti panduan kesehatan untuk jantung.
Mereka juga berpotensi melakukan kegiatan berisiko tinggi, seperti merokok atau kecanduan alkohol.
Hal ini penting dipahami karena selama beberapa tahun terakhir, depresi pada anak muda semakin meningkat.
Sayangnya, orang merasa bahwa ini bukan masalah yang perlu dikhawatirkan karena belum akan dialami saat muda.
Padahal, memang ada jarak waktu antara masalah awal dalam pembuluh darah dan pembentukan gejala dari penyakit jantung.
“Prosesnya sering dimulai pada usia 30-an, sehingga untuk menghindari masalah di kemudian hari, penting untuk mengikuti panduan yang direkomendasikan sekarang,” kata Roy Ziegelstein, M.D., Profesor dari John Hopkins Medicine.
Untuk mencegah penyakit jantung, cara ini bisa dilakukan.
Menjaga berat badan yang sehat, hidup aktif, dan berhenti serta jangan merokok.
Makan makanan yang sehat yang membantu mengontrol gula darah dan kolesterol.
Memanajemen stress dengan meditasi, yoga, olahraga, dan terapi relaksasi.
Hindari mengisolasi diri dari pergaulan sosial dan terhubung dengan teman dan keluarga.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News