GenPI.co Jateng - Volume sampah rumah tangga yang tinggi harus kelola dengan benar agar jangan biarkan sampai menumpuk.
Indonesia hingga kini mengalami banyak masalah sampah yang dibuang secara sembarangan. Tidak hanya di ruang publik, tetapi juga oleh rumah tangga.
Sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah tak jarang dibuang begitu saja tanpa memperhatikan jenis sampahnya.
Hal ini akan memperburuk lingkungan karena sampah yang bercampur lebih sulit untuk didaur ulang dan diproses di tempat pemrosesan akhir (TPA).
Sampah organik yang menumpuk juga berisiko mengeluarkan gas metana yang berpotensi memperburuk pemanasan global dan cairan limbah yang mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, sampah rumah tangga perlu dikelola sebelum dibuang. Berikut ini caranya.
Pilah sampah sesuai jenisnya. Ada dua kelompok sampah, yaitu organik untuk sampah yang berasal dari makhluk hidup dan anorganik, seperti plastik atau kertas.
Kelola sampah organik dengan membuatnya menjadi kompos. Apabila tidak bisa melakukannya sendiri, bisa coba hubungi komunitas yang membuat kompos.
Kelola sampah anorganik dengan mengirimkannya kepada usaha daur ulang atau bisa melalui bank sampah yang ada di lokasi terdekat dari rumah.
Pilah sampah berbahaya terpisah dari yang lain dan kirimkan sampahnya ke lokasi yang dapat mengelolanya. Contoh sampah berbahaya yaitu, barang elektronik dan masker.
Terapkan 6R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse, Rethink) untuk mengurangi produksi sampah rumah tangga.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News