GenPI.co Jateng - Gastroesophageal reflux disease (Gerd) atau penyakit asam lambung kerap menjadi kekhawatiran tersendiri saat melakukan ibadah puasa.
Maka dari itu, penderita Gerd harus memiliki persiapan ekstra jelang puasa Ramadan.
"Saya menganjurkan saat ini kalau ada masalah lambung konsultasi dulu ke dokternya atau untuk minggu pertama saya anjurkan untuk minum obat asam lambung terlebih dahulu," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Ari Fahrial Syam, Senin (21/3).
Pada pekan pertama puasa merupakan fase tubuh menyesuaikan diri.
Ramadan adalah momen yang tepat untuk mengatur pola makan.
Sebelumnya, tubuh mendapat berbagai macam makanan yang kurang sehat.
Banyak orang yang sulit mengontrol makanan mulai dari yang manis hingga makanan berlemak.
"Minggu pertama itu untuk semua orang bukan cuma yang Gerd, merupakan fase penyesuaian tubuh kita bisa enggak puasa, baru minggu keduanya sudah bisa menyesuaikan diri," papar dia.
Puasa harus dimanfaatkan untuk mengembalikan kondisi tubuh agar lebih sehat.
Dalam hal ini, waktu makan 2 kali sehari dengan jeda kurang lebih 12 jam sangat baik untuk membuat organ tubuh beristirahat.
Bagi penderita Gerd baiknya menghindari makanan yang bersifat asam, pedas, kopi, cokelat, dan keju pada saat berbuka.
Makanan manis lebih dianjurkan untuk dikonsumsi, namun bukan minuman manis kekinian.
“Gerd banyak kambuh karena cemas yang berlebihan. Nah, saat puasa kan dia bisa mengendalikan diri, otomatis asam lambungnya bisa terkendali, hipertensi, sakit jantung, stroke juga berhubungan dengan stres,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News