GenPI.co Jateng - Bayi yang mengalami penyakit kuning tidak perlu dijemur sinar matahari.
Dokter spesialis anak dari Siloam Hospital Purwakarta Robby Godlief mengatakan bayi yang mengalami kuning dijemur sinar matahari adalah mitor salah.
“Menjemur bayi untuk menyembuhkan badan kuning pada bayi merupakan mitos yang salah. Apalagi, menjemur dengan waktu yang lama tanpa terdapat sinar ultraviolet B (UVB),” ujar Robby, Rabu (16/3).
Bayi yang mengalami badan kuning untuk kondisi yang tidak normal lebih tepat dirawat melalui fototerapi di rumah sakit.
Nantinya bayi yang memiliki kadar bilirubinnya melebihi ambang batas normal akan dirawat dengan blue green light.
Sedangkan bayi yang kuning dengan kondisi normal tidak masalah.
Bayi ini penyakitnya akan hilang dengan sendirinya tanpa harus melalui proses dijemur matahari.
Setidaknya 80% bayi yang baru lahir dengan kondisi kuning dan ini normal.
“Batasan bayi kuning yang normal, yaitu dengan rentang waktu setelah 24 jam, tetapi jika ditemukan bayi dengan kulit kuning dalam waktu kurang dari 24 jam, diartikan bayi tersebut tidak normal,” papar dia.
Di sisi lain, bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram (2,5 kg), bayi kurang bulan maupun cukup bulan, dan memiliki benjolan akibat trauma jalan lahir pada bagian kepala dapat beresiko bayi menjadi kuning.
Akan tetapi, bayi dengan berat badan berlebih yang di atas 4 kg juga bisa berisiko menjadi kuning.
Dalam beberapa kasus ditemukan juga adanya bayi kuning setelah beberapa hari dilahirkan.
Ini disebabkan oleh kurangnya asupan air susu ibu (ASI).
Bayi mendapatkan asupan ASI minimal 10 menit hingga 15 menit untuk satu kali menyusui.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News