GenPI.co Jateng - Menyusui bayi pakai botol dot ternyata bahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi khususnya di bawah usia enam bulan.
Maka itu, para ahli tidak merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi menggunakan botol dot.
Ketua Sentra Laktasi Indonesia, Wiyarni Pambudi, mengatakan proses menyusui memerlukan koordinasi sekaligus melatih otot-otot bayi untuk menghisap.
Namun, kendala seperti para ibu menyusui yang bekerja membuat mereka harus memerah ASI dan menyimpannya dalam botol dot.
Lalu, mereka menyusui bayi memakai botol dot tadi.
“Yang sangat ditentang adalah pemberian botol dot pada bayi sehat,” kata Wiyarni, dikutip dari Sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Penggunaan botol dot untuk menyusui bayi berdampak pada bayi lebih memilih dot ketimbang payudara ibu.
Sebab, menyusui melalui dot lebih mudah bagi bayi.
Wiyarni menjelaskan penggunaan botol dot bagi bayi diperbolehkan dengan sejumlah catatan.
Sebagai contoh, bayi dengan lahir prematur bisa memakai botol dot untuk merangsang refleks hisapnya.
Apabila ibu sibuk bekerja sehingga tidak bisa menyusui langsung dari payudara, Wiyarni menyarankan menyusui bayi menggunakan sendok, gelas atau pipet.
Wiyarni tetap mendorong para ibu menyempatkan menyusui bayi secara langsung sebelum berangkat atau pulang kerja.
Metode menyusui yang benar bagi bayi tersedia di dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News