Begini Cara Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Bayi

13 Maret 2022 22:00

GenPI.co Jateng - Gangguan pendengaran pada bayi atau tuli kongenital bisa dicegah dengan deteksi dini berikut ini.

Tulis kongenital umumnya terjadi pada bayi sejak lahir akibat riwayat hamil, riwayat lahir atau infeksi.

Wakil Ketua Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT), Hably Warganegara, mengatakan gejala yang terjadi adalah anak belum dapat bicara sesuai usianya.

BACA JUGA:  Pengumuman! Masjid Agung Madaniyah Karanganyar Sudah Dibuka

“Tuli kongenital paling bahaya, jika tidak ditolong kemungkinan terjadi gangguan perkembangan kognitif, psikologi, dan sosial,” kata Hably, dikutip Sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Untuk mencegah dampaknya, berikut ini tips deteksi dini gangguan pendengaran pada bayi.

BACA JUGA:  Para Peternak Wajib Tahu, Waspadai Penyakit Ini Saat Pancaroba

Observasi yang dilakukan terhadap bayi yakni dengan melihat refleks bayi saat mendengar suara keras. Gerakan ini disebut refleks moro.

“Refleks moro itu kalau bayi tidak memakai bedong, tangannya seperti mau meluk, kaget,” ujar dia.

BACA JUGA:  Minyak Goreng di Kudus Dijual di Atas HET, Ini Sebabnya

Kemudian, ada auropalpebra atau mengejapkan mata, grimacing mengerutkan wajah, berhenti menyusu atau menghisap lebih cepat, bernapas lebih cepat dan denyut jantung meningkat.

“Jangan dites di depan bayi tapi di belakang bayi, biasanya kalau bayi mendengar klakson atau tepuk tangan dari belakang bayi, biasanya dia menunjukkan refleks,” sambung Hably.

“Apabila refleksnya tidak ada segerakan kontrol ke fasilitas kesehatan,” pesan Hably.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG