GenPI.co Jateng - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) mengingatkan masyarakat agar berhati-hati mengonsumsi makanan dan jamu.
Hal ini karena masih banyak ditemukan peredaran makanan dan jamu yang mengandung bahan kimia.
"Mendekati puasa dan lebaran banyak orang-orang yang produksi makanan terutama kue," ujar Kepala BBPOM Jawa Tengah, Sandra M P Lithin, saat menggelar sosialisasi di Karangasem, Solo, Kamis (10/3).
Menurut dia, sosialisasi dilakukan supaya masyarakat bisa menjadi konsumen yang cerdas.
Makanan yang menggunakan bahan dasar kimia berbahaya memang tidak mempunyai efek samping dalam waktu singkat.
Namun, dalam jangka panjang makanan itu akan berpengaruh buruk hingga menimbulkan penyakit berbahaya dan mematikan.
“Maka mereka pasti dilema terutama produk-produk yang tidak mempunyai ketentuan ini, terutama produk-produk misal jamu mengandung efek bahan kimia obat pasti cespleng. Pasti mereka suka karena langsung sembuh, tetapi 2 hingga 5 tahun kemudian menyebabkan dampak negatif kesehatan yang sangat berbahaya. Lama minat masyarakat tinggi seperti ini maka penjual akan terus menjual walaupun sembunyi-sembunyi," papar dia.
Sandra menjelaskan makanan berbahan dasar kimia berbahaya dalam jangka akan berpengaruh buruk hingga menimbulkan penyakit berbahaya.
"Kami perlu mengingatkan karena makanan mengandung bahan berbahaya, orang makan tidak langsung pusing, pingsan. Tetapi dalam jangka 4 hingga 5 tahun kemudian atau jangka panjang," imbuh dia.
Di sisi lain, pihaknya kerap menggelar sosialisasi mengenai bahan makanan berbahaya.
Meski demikian, masih banyak penjual nakal yang tidak sadar akan sebab akibat yang nanti ditimbulkan dalam jangka panjang.
"Ini yang agak susah kami sosialisasikan karena penjualnya juga bilang ini kami makan tidak apa-apa kok," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News