Bun, Ini Tips Pola Makan yang Benar untuk Mencegah Stunting

GenPI.co Jateng - Mencegah stunting bisa dilakukan dengan mengatur pola makan yang benar sesuai tips yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan.

Hasil survei Status Gizi Indonesia pada 2021 menunjukkan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Selain itu, 1 dari 10 anak berstatus gizi kurang.

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menggelar upaya strategis mencegah dan mengatasi stunting dengan deteksi dini.

BACA JUGA:  Ini 3 Agenda Besar yang Tak Bisa Dihadiri Gibran Gegara Covid-19

Upaya ini meliputi pemberian ASI eksklusif hingga anak usia 6 bulan dan sampai dua tahun.

Anak juga diberi makanan pendamping ASI yang mengutamakan asupan protein hewani sejak berusia enam bulan.

BACA JUGA:  Begini Sejarah Pasar Triwindu, Hadiah Ultah Mangkunegara VII

Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB, Hardiansyah, mengatakan pencegahan stunting bisa dilakukan mengontrol pola makan yang benar agar gizi anak terpenuhi secara seimbang sedini mungkin.

“Artinya remaja sehat bergizi baik kemudian calon pengantin yang sehat dan bergizi baik merupakan langkah awal mencegah anak stunting,” kata dia dikutip sehatnegeriku.kemkes.go.id.

BACA JUGA:  Syarat Terbaru Naik KA Jarak Jauh, Tanpa Tes Covid-19 Per 9 Maret

Pola makan ini meliputi untuk ibu hamil atau sebelum bayi lahir dianjurkan setiap kali makan mengonsumsi ikan minimal 4 kali sepekan dengan porsi minimal 75 gr – 100 gr.

kemudian,  1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk.

Lalu, pada bayi usia 0 – 24 bulan harus diberi ASI. Bayi usia 6 – 9 bulan mulai diberi MP ASI berupa makanan lumat.

Lalu, pada usia 9 – 12 bulan diberi MPASI makanan lembek. Baru, pada usia 12 – 24 bulan mulai diberi makanan keluarga.

Khusus bayi usia 12 – 24 bulan, makan sebanyak 3 – 4 kali ditambah 1 – 2 kali makanan selingan plus ASI.

Porsi yang dianjurkan sekali makan adalah tiga-perempat mangkuk ukuran 250 mililiter.(*)